Saturday, May 24, 2008

kue subuh



Warga Jakarta dan sekitarnya yang akan hajatan tidak perlu bingung dimana membeli kue untuk hidangan. Sebab, berbagai macam kue tersedia di bursa kue subuh Proyek Senen, Jakarta Pusat. Disebut bursa kue karena beraneka ragam jajanan tersedia dengan harga terjangkau. Sedangkan subuh karena aneka kue itu baru dijual lepas dini hari sampai subuh atau menjelang pagi.

Di tempat ini, ratusan pedagang kue berbagai macam jenis berkumpul. Dari jajanan pasar seperti lemper, kue lumpur, risoles, kroket, hingga brownis, dan juga kue tart, ada di sini. Bursa kue subuh mulai dikunjungi warga dari penjuru Jakarta sekitar pukul 03.00 WIB. Sebagian besar dari mereka adalah pedagang kue atau katering yang menerima pesanan makanan kecil.

Namun tidak sedikit juga pembeli yang menjadikan tempat ini sebagai pilihan utama untuk persiapan hajatan. Untuk pernikahan biasanya mereka membeli paket jajanan pasar dalam satu nampan. Harganya Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu, tergantung isinya.

Kue tart untuk ulang tahun juga tersedia di sini dalam berbagai ukuran. Harganya dipatok mulai Rp 70 ribu. Bahkan, di tempat ini kita bisa menemukan roti-roti kecil kelas hotel seperti sus buah, nastar, dan tarcis . Siapa tahu hidangan roti kecil yang menemani coffee break Anda ketika seminar di Hotel Berbintang berasal dari bursa kue subuh ini.(YNI/Teguh Dwi Hartono)

Diambil dari liputan6.com

Friday, May 23, 2008

stasiun beos


Stasiun Kereta Api Jakarta Kota (kode: JAKK) yang dikenal dengan sebutan Stasiun Beos adalah stasiun kereta api yang berusia cukup tua di Jakarta. Keberadaannya pada saat ini diributkan karena hendak direnovasi dengan penambahan ruang komersial. Padahal, stasiun ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, selain bangunannya kuno, stasiun ini merupakan stasiun tujuan terakhir perjalanan. Seperti halnya Stasiun Surabaya Kota atau Stasiun Semut di Surabaya yang merupakan cagar budaya, namun terjadi renovasi yang dinilai kontroversial.

Pada masa lalu, karena terkenalnya stasiun ini, nama itu dijadikan sebuah acara oleh stasiun televisi swasta. Hanya saja mungkin hanya sedikit warga Jakarta yang tahu apa arti Beos yang ternyata memiliki banyak versi.

Yang pertama, Beos kependekan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur), sebuah perusahaan swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggedeh. Versi lain, Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya, dimana berasal dari fungsi stasiun sebagai pusat transportasi kereta api yang menghubungkan Kota Batavia dengan kota lain seperti Bekassie (Bekasi), Buitenzorg (Bogor), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dan lain-lain.

Sebenarnya, masih ada nama lain untuk Stasiun Jakarta Kota ini yakni Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan. Nama ini muncul karena pada akhir abad ke-19, Batavia sudah memiliki lebih dari dua stasiun kereta api. Satunya adalah Batavia Noord (Batavia Utara) yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta sekarang. Batavia Noord pada awalnya merupakan milik perusahaan kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg, dan merupakan terminus untuk jalur Batavia-Buitenzorg. Pada tahun 1913 jalur Batavia-Buitenzorg ini dijual kepada pemerintah Hindia Belanda dan dikelola oleh Staatsspoorwegen. Pada waktu itu kawasan Jatinegara dan Tanjung Priok belum termasuk gemeente Batavia. Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun, kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931.

Di balik kemegahan stasiun ini, tersebutlah nama seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung 8 September 1882 yaitu Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels. Bersama teman-temannya seperti Ir Hein von Essen dan Ir. F. Stolts, lelaki yang menamatkan pendidikan arsitekturnya di Delft itu mendirikan biro arsitektur Algemeen Ingenieur Architectenbureau (AIA). Karya biro ini bisa dilihat dari gedung Departemen Perhubungan Laut di Medan Merdeka Timur, Rumah Sakit PELNI di Petamburan yang keduanya di Jakarta dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta.

Stasiun Beos merupakan karya besar Ghijsels yang dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen yakni perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat. Dengan balutan art deco yang kental, rancangan Ghijsels ini terkesan sederhana meski bercita rasa tinggi. Sesuai dengan filosofi Yunani Kuno, kesederhanaan adalah jalan terpendek menuju kecantikan.

Stasun Jakarta Kota akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya melalui surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tahun 1993. Walau masih berfungsi, di sana-sini terlihat sudut-sudut yang kurang terawat. Keberadaannya pun mulai terusik dengan adanya kabar mau dibangun mal di atas bangunan stasiun. Demikian pula kebersihannya yang kurang terawat, sampah beresrakan di rel-rel kereta. Selain itu, banyak orang yang tinggal di samping kiri kanan rel di dekat stasiun mengurangi nilai estetika stasiun kebanggaan ini. Pihal KA sendiri seolah-olah tidak memperhatikan hal ini.

Diambil dari wikipedia indonesia.

pelabuhan sunda kelapa



Sunda Kelapa adalah nama sebuah pelabuhan dan tempat sekitarnya di Jakarta, Indonesia. Pelabuhan ini terletak di kelurahan Penjaringan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527. Kala itu Sunda Kelapa milik Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang kota Bogor)yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Walaupun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada jaman pendahulu Kerajaan Sunda, yaitu kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan bahasa Malayu yang umum di Sumatera, yang kemudian dijadikan bahasa nasional, jauh sebelum peristiwa Sumpah Pemuda.

Diambil dari wikipedia indonesia.

Thursday, May 22, 2008

museum fatahillah




Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.

Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.


Diambil dari wikipedia indonesia.


Wednesday, May 21, 2008

soto ceker



Remang-remang malam di sebuah sudut Jalan Gandaria I, Jakarta Selatan selalu saja ramai. Beberapa mobil parkir di dekat sebuah tenda yang diterangi lilin-lilin kecil.

Tenda, temaram lilin, dan soto ceker itulah magnet di Jalan Gandaria I. Tempat ini selalu ramai menjelang Magrib dipadati para pemburu ceker (cakar ayam).

Lewat dari cerita dari mulut ke mulut, warung soto ceker ini kondang ke mana-mana. Sampai sering kali orang rela antri di warung soto ceker ini.

Suasana yang romantis dan soto yang sedap, memang itulah yang dijual Arifin yang sudah 13 tahun berjualan soto ceker. Arifin mafhum, orang-orang Jakarta tak hanya butuh makanan enak tapi juga tempat yang eksotis untuk menyantap makan malam. Maka ia pun mulai serius membenahi warung
sotonya yang sempit. Cahaya lilin adalah ciri khas warung Arifin yang dulu mejadi pedagang soto keliling di daerah itu.

Selain jurus andalannya Arifin adalah dua menu top: yakni soto ceker dan soto ayam. Soto Arifin ini adalah resep rahasia keluarganya. Kuahnya sedikit keruh dan kuning. Harganya soto ceker plus nasi Rp 6.000 dan Rp 8.000 bila nasinya dipisah.

Ceker memang makanan yang tak sepi peminat. Di Solo, ceker menjadi makanan favorit di malam hari. Di Jakarta, banyak warung soto ceker. Selain Arifin di Gandaria juga ada warung soto ceker Dali. Ini adalah warung pamannya. Arifin mendapatkan resep dari pamannya ini.

Arifin biasanya bisa menjual 40 kilogram ceker atau setara dengan 200 porsi. Para pecandu ceker bisa menikmati soto yang rasa kaldunya mantap bin gurih ini.

Dia membuka warungnya dari mulai pukul 17.00 hingga pukul 22.30. Sengaja dipilih buka malam dan memakai cahaya lilin, agar "lebih romantis dan makannya tak terburu-buru," kata Arifin. Hmm... sedapnya menyantap soto ceker sembari menikmati siraman cahaya lilin.


Diambil dari halohalo.co.id

Sunday, May 18, 2008

monas


Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade1960an.

Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau antan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur, Minggu atau libur sekolah banyak masyarakat yang berkunjung ke sini.


Diambil dari wikipedia indonesia.

Friday, May 16, 2008

ondel ondel



Salah satu bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat adalah ondel-ondel. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar ± 2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalarnnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki di cat dengan warna merah, sedang yang perempuan dicat dengan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang terdapat di beberapa daerah lain.

Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan Buncis, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong Landung. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa.

Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.

Diambil dari wikipedia indonesia.